Menyusul kematian Ismail Haniyeh pada Rabu (31/7/2024), secara tiba-tiba, The Israel Defence Force (IDF) secara resmi mengumumkan kematian Mohammed Deif, Komandan Tertinggi Brigade Izzuddin el-Qassam, Kamis (1/8/2024). Padahal, dalam pada serangan dua pekan lalu, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, pernyataan tersebut tidak dikeluarkan IDF.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan, kematian Deif menandakan kemajuan besar dalam upaya menghabisi Gerakan Hamas sebagai organisasi militer dan pemerintahan dan tercapai sudah tujuan perang Gaza. Tetapi, kabar ini langsung dibantah Hamas. Anggota Biro Politik Hamas, Ezzat Rasyaq, menegaskan bahwa konfirmasi dan penegasian informasi tentang Syahidnya siapapun pemimpin Qassam adalah otoritas internal Qassam dan Hamas. “Dan apa yang belum diumumkan secara resmi dari kedua otoritas itu, maka informasi yang beredar di media atau pihak lain tidak bisa dibenarkan.”
Pada 14 Juli 2024 lalu, tentara Zionis Israel melakukan pembantaian di Mawasi, barat kota Khan Younis yang menyebabkan gugurnya 90 warga Palestina dan terluka nya 300 yang lain, termasuk puluhan anak-anak dan perempuan. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, saat it mengatakan operasi Mawasi menargetkan Deif dan wakilnya, Rafi’ Salamah. “Tetapi sampai sekarang belum dipastikan kematian mereka berdua,” kata Netanyahu. Merespons pernyataan tersebut pada waktu itu, Khalil el Hayah, Wakil Ketua Hamas di Jalur Gaza membantah kabar tersebut. Dia menegaskan Netanyahu hanya berharap pepesan kosong, kemenangan palsu.