Gencar Deklarasikan Perang Lawan Judi Online, Ini Alasan Jokowi Baru Sekarang Bentuk Satgas Judi Online

Wacana pemerintah membentuk satuan tugas atau Satgas Pemberantasan Judi Online sebenarnya sudah mencuat sejak April 2024. Sejumlah kementerian dan lembaga seperti kepolisian, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), hingga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal dilibatkan.  Belakangan, sejumlah kasus judi online menjadi perhatian publik. Salah satunya adalah kasus Polwan di Mojokerto, Jawa Timur yang membakar suaminya.Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun memperingatkan masyarakat untuk tidak bermain judi online.

Kepala negara menyoroti dampak sosial yang timbul akibat judi online. Menurutnya, belakangan ini banyak kejadian yang terkait dengan judi online, seperti kehilangan harta benda yang dijual, perceraian antara pasangan suami istri, dan kekerasan yang berujung pada korban jiwa. Jokowi menyadari bahwa masalah judi online bersifat lintas negara, tetapi dia menekankan pentingnya perlindungan masyarakat sendiri. Mantan Wali Kota Solo ini mengajak tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat untuk saling mengingatkan, saling mengawasi, dan melaporkan tindakan judi online jika ada indikasi.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie baru-baru ini dengan tegas menyuarakan perlawanan terhadap maraknya praktik taruhan online di Indonesia. Menyikapi hal ini, Budi Arie mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada dan mengajak selebritas agar tidak mempromosikan taruhan online. Setelah melakukan pemblokiran terhadap ribuan rekening dan situs judi online Satgas Judi Online yang dipimpin Menko Polhukam Hadi Tjahjanto juga melancarkan tindakan penegakan hukum terhadap para bandar dan jaringan mereka. Yang terbaru, Satgas mengumumkan telah menangkap 18 tersangka terkait kegiatan judi online serta 5 selebgram yang sering mempromosikan judi online.

Search