Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin menyampaikan pemerintah tidak pernah memperkirakan Pusat Data Nasional (PDN) Sementara akan diretas dengan modus ransomware. Hal itu disampaikan Ma’ruf soal peretasan PDN mengakibatkan data sejumlah kementerian/lembaga dan instansi tidak bisa dipulihkan karena dienkripsi oleh peretas.
Menurut Ma’ruf, gagasan awal pembuatan PDN adalah buat menyatukan pengelolaan data kementerian/lembaga dan instansi pemerintah. Dia pun membenarkan sempat muncul berbagai pendapat dari kalangan pakar keamanan siber kalau PDN rentan mengalami peretasan.
Untuk diketahui, Pusat Data Nasional (PDN) mengalami serangan siber sejak Kamis (20/6/2024) dan belum pulih sepenuhnya. Tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), BSSN, Polri dan juga Telkom selaku pihak pengelola PDN, sudah berupaya mengembalikan data-data tersebut, tetapi tak berhasil. Pemerintah akhirnya mengaku gagal memulihkan data-data yang tersimpan di PDN.