Masyarakat di perairan Pulau Padar di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta waspada. Selain warga, para wisatawan juga diminta meningkatkan kewaspadaan saat berlayar di perairan sekitar. Demikian disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran di Labuan Bajo, Minggu (23/6/2024).
Hal ini karena perairan tersebut langsung berbatasan dengan laut lepas, dekat Samudera Hindia selatan NTT. Ia menjelaskan pada periode bulan Mei-September, angin yang bertiup di wilayah NTT adalah angin Muson Timur yang berhembus dari Australia dan sifatnya kering. Perbedaan tekanan udara yang signifikan antara Australia dan Indonesia, lanjutntya, membuat kecepatan angin akan lebih tinggi. Hal ini, menurutnya, memicu tinggi gelombang di wilayah perairan yang dilewati angin tersebut.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar pesisir area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” ujarnya. Sebelumnya pada Sabtu (22/6/2024) terjadi dua kecelakaan kapal akibat angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Selatan Pulau Padar, kawasan Taman Nasional Komodo. Kedua kecelakaan laut itu menimpa kapal pinisi KM Budi Utama. Dan kapal wisata jenis open deck bernama KM Hancur Karena Hobi 02.