Wacana penarikan iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) bagi pekerja maupun pengusaha menimbulkan protes keras. Hal ini terjadi lantaran Pemerintah akan menarik sebagian penghasilan dari para pegawai, juga melibatkan pengusaha. Wakil Ketua Umum (Waketum) Real Estat Indonesia (REI) Ikang Fawzi menyarankan agar penarikan Tapera dilaksanakan secara sukarela.
Ikang menambahkan, Indonesia merupakan negara demokrasi dan melihat kondisi perekonomian saat ini juga tidak begitu mulus yang mana Tapera harus dipertanggungjawabkan. Apabila Tapera dipaksakan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), maka hal ini akan mengganggu stabilitas ekonomi. Dia memahami, asas yang dianut oleh Indonesia adalah gotong-royong. Namun, jika dibebankan akan menjadi lain cerita.