Wakil Direktur Pelaksana Pertama Dana Moneter Internasional (IMF) Gita Gopinath mengatakan kecerdasan buatan (AI) dapat menimbulkan risiko terhadap lapangan kerja yang lebih luas selama krisis ekonomi global berikutnya dibandingkan pada masa lalu.
Gopinath mengatakan negara-negara berkembang dan berpendapatan rendah mungkin kehilangan hingga 20 persen pekerjaan yang ada, yang merupakan tingkat kerugian yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akan dialami dunia. “Hal itu juga akan menyebabkan jumlah pengangguran jangka panjang yang belum pernah terjadi sebelumnya, karena banyak dari pekerja yang kehilangan pekerjaan tersebut tidak memiliki keterampilan yang diperlukan dalam perekonomian di mana AI semakin lazim,” ujar Gopinath.
Untuk menghindari perkembangan semacam itu, dunia harus memastikan sistem perpajakan tidak lebih mengutamakan otomatisasi dibandingkan manusia, katanya. Gopinath juga mendesak pemerintahan untuk mengambil langkah yang membantu masyarakat menghadapi dampak penggunaan AI.