Pertemuan ‘The Bandung Spirit Water Summit’ di Bali, Selasa (21/5/2024) berlandasan semangat Konferensi Asia Afrika Bandung pada 1955. The Bandung Spirit Water Summit merupakan rangkaian pertemuan High-Lavel Panel (HLP) pada pelaksanaan WWF-10 di Bali. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Konferensi Asia-Afrika merupakan peristiwa bersejarah yang diadakan pada tahun 1955 di Bandung. Konferensi tersebut menghasilkan 10 prinsip dalam memajukan perdamaian fan solidaritas antarnegara Asia Pasifik dan Afrika.
Pemerintah Indonesia meyakini semangat KTT Asia Afrika, ‘Bandung Spirit’ ini masih sangat relevan diselenggarakan. Terutama untuk memperkuat kolaborasi di tingkat global dalam melindungi sumber daya air. Menurut dia, pembahasan dan isu-isu penting yg dibahas di antaranya perdamaian dan stabilitas regional, ekonomi dan pasar global, krisis pangan. Serta juga energi, perubahan iklim, dan manajemen krisis seperti pandemi dan bencana besar, dan solusinya melalui air,” ujar Basuki.
Dengan semangat KTT Asia Afrika tersebut, sekaligus sebagai tindak lanjut dari UN Water Konferensi, Basuki mengatakan bahwa Indonesia menginisiasi pembentukan Center of Excellence on Water and Climate Resilience, penetapan Hari Danau Dunia. Inisiasi tersebut melalui resolusi Majelis Umum PBB dan pengarusutamaan Pengelolaan SDA Terpadu atau Integrated Water Resources Management (IWRM). Khususnya di pulau-pulau kecil di Kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Selanjutnya juga pengelolaan danau berkelanjutan, pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil, sanitasi. Inovasi pembiayaan, dan aksi untuk generasi muda,” kata Menteri Basuki. Presiden World Water Council (WWC) Loic Fauchon mengatakan, Forum High-Lavel Panel 15 The Bandung Spirit Water Summit mengangkat tema “A new political corridor to achieve Sustainable Development Goal (SDGs) through water”, sehingga diperlukan kerja sama dan kolaborasi.