Presiden terpilih Prabowo Subianto mengaku optimistis anggaran pendapatan belanja negara (APBN) dapat membiayai program andalannya, makan siang dan susu gratis. Prabowo mengatakan, pihaknya telah melakukan studi terkait kebutuhan anggaran program tersebut, meskipun tidak membeberkan angkanya secara detail. “Dan kami sangat yakin bisa melakukan itu,” kata Prabowo di Qatar Economic Forum. “Jadi saya pikir ini waktunya lebih berani, dengan tetap menjalankan good governance,” Lanjut Prabowo.
Untuk menjaga defisit fiskal, Prabowo bilang, pemerintahannya akan menyiapkan anggaran program makan siang gratis dengan memangkas alokasi anggaran program lain yang dinilai tidak efisien. Di sisi lain, Prabowo berencana mendongkrak pendapatan lewat peningkatan tax ratio, yang diharap dapat terjadi lewat berbagai perubahan pada sistem perpajakan utamanya. Berdasarkan hitung-hitungan Tim Kampanye Nasional Prabowo – Gibran, kebutuhan anggaran tahap pertama untuk program makan siang gratis berada di kisaran Rp 100 – Rp 120 triliun.
Seiring dengan tingginya kebutuhan belanja negara di bawah kepemimpinan Prabowo, lembaga pemeringkat kredit internasional, Fitch Ratings memproyeksi, defisit APBN pemerintah bakal “melebar”. “Kami percaya pemerintahan selanjutnya akan mencoba untuk belanja lebih banyak,” ujar Head of Asia-Pacific Sovereigns Fitch, Thomas Rookmaker.