Warga Tolak Dievakuasi dari Ancaman Erupsi Gunung Ibu

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sejumlah warga menolak dievakuasi karena merasa erupsi Gunung Ibu masih aman. Hal ini menyusul erupsi fase kedua Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Sabtu (18/5/2024) malam. “Budaya di sana mereka merasa tidak ada masalah dengan Gunung Ibu, tapi kita terus melakukan sosialisasi,” kata Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) BNPB, Lilik Kurniawan saat berbincang dengan Pro3 RRI, Minggu (19/5/2024). 

Lilik mengatakan, saat ini roses evakuasi terhadap warga terdampak erupsi Gunung Ibu masih terus diupayakan. Terutama mereka yang masuk kategori kelompok rentan, yaitu lansia, warga yang sakit, disabilitas hingga anak-anak. Ia juga menyebut, proses evakuasi dilakukan secara bertahap. Tidak sedikit warga yang masih berada di lereng gunung dan perkebunan.

“Evakuasi dilakukan secara bertahap, karena tidak bisa langsung semuanya (diangkut), ya,” kata Lillik.  Ia pun mengaku, sempat kesulitan dalan melakukan proses evakuasi lantaran terkendala komunikasi. “Ada masalah komunikasi juga. Karena ternyata di sekitar Gunung Ibu itu masih banyak warga kita yang tidak bisa bahasa Indonesia,” katanya. Untuk itu, BPBD pun menggandeng para tokoh lokal untuk membantu meyakinkan warga agar mau dievakuasi. “Untuk merayu mereka, kami harus menggunakan tokoh-tokoh lokal di sana dengan bahasa lokal, gitu,” ujarnya.

Search