Putri Kus Wisnu Wardani, Anggota Wantimpres, dalam kunjungan kerjanya di New Zealand pada Kamis 13 Februari 2020 mengunjungi Hill View Dairy Farm milik Nanik Herminingtyas, wanita Indonesia yang bersuamikan pria Belanda dan sudah tinggal di Wellington selama 15 tahun. Pada awalnya peternakan ini masih menyewa lahan dan hanya memiliki beberapa sapi perah. Namun dalam 15 tahun saat ini sudah terdapat sekitar 700 sapi di lahan seluas 156 hektar. Susu sapi yang dihasilkan dijual ke Fonterra, koperasi petani dan produsen susu formula bayi terbesar di dunia. Fonterra mewajibkan semua suppliernya untuk membeli saham Fonterra sesuai proporsi suplai susu mereka ke perusahaan koperasi. Hill View Dairy Farm merupakan salah satu contoh terbaik dari kerjasama peternakan rakyat dan koperasi di New Zealand. Sistem koperasi di Selandia Baru memungkinan peternak untuk memiliki saham sebesar hasil ternaknya sehingga nilai tambah produksi susu juga dapat dinikmati oleh peternak. Menurut pengamatan Putri yang selama kunjungannya didampingi oleh Nurmala Kartini Pandjaitan Sjahrir, Ketua Umum Asosiasi Antropologi Indonesia (AAI), sistem kerjasama tersebut merupakan kunci besarnya populasi ternak di Selandia Baru. Para peternak bekerja dengan sungguh-sungguh karena terjamin kesejahteraannya. Tantowi Yahya, Dubes RI untuk Selandia Baru, menyampaikan bahwa sistem koperasi ini didukung penuh oleh segenap kebijakan negara dan memungkinkan peternak menjual dengan standar harga internasional sehingga menguntungkan peternak. Pada saat ini kebutuhan susu dan daging sapi untuk konsumsi lokal di Selandia Baru sudah terpenuhi 100%. Sebanyak 80% produksi mereka diekspor ke berbagai negara. Indonesia perlu mengadopsi sistem koperasi yang diterapkan di Selandia Baru Untuk mengatasi tingginya angka impor daging sapi. (dnr)