Pada tanggal 25 Mei 2018, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (WANTIMPRES) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dalam rangka mendampingi Ir. H. Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, dengan 2 agenda utama, yaitu: 1). Meninjau pembangunan Bendungan Kuningan di Desa Randusari, Kecamatan Cibeureum, dan 2). Penyerahan Sertifikat Tanah Untuk Rakyat di Kuningan.
Menurut Presiden Jokowi, Bendungan Kuningan diproyeksikan dapat menampung 25 juta meter kubik air yang nantinya bisa mengairi 3.000 hektar sawah, dan juga akan menjadi air baku untuk kurang lebih 300 liter per detik untuk 300.000 Kepala Keluarga (KK), baik di Kuningan dan daerah di bawahnya seperti Brebes. Bendungan Kuningan memiliki luas 221 hektar ini membendung Sungai Cikaro, anak Sungai Cisanggarung. Progres pembangunan Bendungan Kuningan sudah mencapai hampir 80 persen dan direncanakan bisa diselesaikan Desember 2018. Total anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp. 500 miliar. Bendungan Kuningan ini selain bermanfaat untuk irigasi dan sumber air baku, nantinya juga dapat digunakan untuk pengendalian banjir di Kabupaten Kuningan dan sebagai lokasi wisata.
Di hari yang sama, Presiden Jokowi juga Presiden Joko Widodo menyerahkan 7.000 sertifikat hak atas tanah untuk rakyat di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Penyerahan sertifikat dilakukan secara langsung kepada 2.500 penerima. Sebanyak 2.500 sertifikat tanah yang diserahkan diantaranya untuk Kabupaten Majalengka 500 sertifikat, Kuningan 750 sertifikat, Indramayu 500 sertifikat, Kabupaten Cirebon 500 sertifikat, dan Kota Cirebon 250 sertifikat. Presiden menyampaikan bahwa Dari 126 juta bidang tanah yang harus disertifikatkan di seluruh Tanah Air, sampai akhir tahun 2014 baru 46 juta bidang yang telah bersertifikat. Oleh karena itu, Presiden menginginkan agar sertifikat tanah bisa segera diproses dan cepat diserahkan kepada rakyat. (AD)