Kemampuan Islam Berintegrasi dengan Kearifan Lokal Indonesia

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Bapak Sidarto Danusubroto menghadiri Haul XV Hadratus Syaikh KH Mahfudz Syafi’i dan Nyai Hj. Muchsonah. Acara berlangsung di Pondok Pesantren Al-Istighotsah, Bekasi, Sabtu (31/3). Hadir sebagai penceramah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), K.H. Ma’ruf Amin.

Dalam sambutannya Bapak Sidarto mengatakan, Thoriqoh merupakan inti dari ajaran tasawuf. Di Indonesia ajaran yang mengutamakan kasih sayang dan kebijaksanaan yang abadi antar umat manusia itu masuk bersamaan dengan kehadiran Walisongo pada abad ke-12.

Inti ajaran Thoriqoh dalam tasawuf tak diragukan lagi memberi jasa amat besar terhadap kehidupan spiritual dan intelektual Islam di Indonesia. Dijelaskan pula beberapa nama Thoriqoh, semuanya memiliki satu tujuan yaitu mengajak beriman dan bertauhid kepada Allah.

Hal itu tentu selaras dengan upaya membangun karakter bangsa dan bagaimana Thoriqoh sebagai unsur penting dalam tasawuf menjaga keutuhan NKRI. Selama ini Islam mampu menyatu dengan kearifan lokal tanpa menimbulkan gesekan.

Bapak Sidarto juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Hadratus Syaikh KH Mahfudz Syafi’i sebagai mursyid Thoriqoh yang gigih berjuang dengan ikhlas menanamkan ilmu batin kepada para muridnya, sebagai paku dan benteng tegaknya NKRI. (AIP)

Search