Muhammad Luthfi Ali Yahya, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) melakukan silaturahmi kebinekaan di Kabupaten Brebes pada tanggal 24 Juni 2020.
Silaturahmi kebinekaan diselenggarakan dengan mengunjungi tempat-tempat ibadah dengan tujuan untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Tempat ibadah yang dikunjungi antara lain Masjid Agung Kabupaten Brebes, Kelenteng Hok Tek Bio, Gereja Katolik St. Maria Fatima Brebes.
Habib Luthfi mengatakan bahwa silaturahmi kebinekaan merupakan cara untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Ditengah pandemi Covid-19 perlu adanya penguatan dalam kebersamaan/solidaritas antar sesama masyarakat dan anak bangsa.
“Kokohnya negara persatuan dan kesatuan Republik Indonesia haruslah dengan memelihara kebinekaan ini, agar kita saling menjunjung, menghormati, dan menghargai di antara sesama,” tegas Habib.
Memperkokoh masjid/tempat ibadah dapat mempertebal kekuatan dan menambah pertahann nasional shg bisa menjadi tauladan dalam berbangsa
“Itulah alat kebinekaan yang harus kita bina. Dengan memelihara kebinekaan menjadi bekal untuk generasi mendatang, semua akan menjadi benteng yang kuat sebagai pertahanan nasional dan mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Sehingga menjadi bangsa yang tidak dapat digoyangkan,” jelas Habib.
Sementara itu, Wakil Bupati Brebes Narjo mengatakan, bahwa silaturahmi kebinekaan tidak hanya diucapkan tapi juga dipraktekan dengan mengunjungi tempat-tempat ibadah. Tidak hanya masjid tapi juga kelenteng dan gereja. Harapannya kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk semua warga di Kabupaten Brebes. Tempat ibadah tidak hanya simbolis yang diungkapkan dengan kata-kata tapi dipraktekan dengan tindakan nyata.
Terdapat hal yang mernarik pada saat silaturahmi kebinekaan di Klenteng Hok Tek Bio Kabupaten Brebes. Habib Luthfi meminta kepada pengiring musik barongsai khas kelenteng untuk memainkan di hadapannya dengan alunan irama yang lambat. Saat itu juga, Habib Luthfi mulai melantunkan salawatan hingga syair padang bulan.
Sontak seluruh tamu undangan mengikuti lantunan syair padang bulan dengan diringi tepuk tangan. Beberapa tamu undangan pun ikut maju dan melantunkan syair tembang padang bulan bersama dengan penuh semangat.
Habib Luthfi menyatakan, apabila seseorang cinta ke bangsa ini luar biasa, pasti cinta ke tanah airnya juga luar biasa. Kalau ini sudah tumbuh, pasti akan menjadi lem-lem pemersatu umat dan bangsa.
Dengan banyaknya masyarakat yang terdampak akibat pandemik Covid-19, Dewan Pertimbangan Presiden perlu untuk selalu mengingatkan para tokoh agama dan tokoh masyarakat dan umat agar tidak mudah diadu domba dalam pandemi Covid-19 dan merawat situasi tetap kondusif.
Sementara itu, tokoh agama Kabupaten Brebes KH Subhan Makmun mengungkapkan, makna syair lantunan padang bulan itu sebagai persatuan dengan kesatuan. Yaitu dengan cara merenung seperti bulan. Artinya pikiran seseorang itu harus jernih. “Dengan pikiran yang jernih, kita bisa memersatukan perbedaan pandangan. Boleh berbeda agama, tapi jangan saling mencaci maki antara sesama,” kata Subhan. (AIP)