Muhammad Luthfi Ali Yahya Anggota Dewan Pertimbangan Presiden menggelar safari kebinekaan yang dimulai dari Kota Pekalongan, Kabupaten Batang dan Pemalang. Anggota Watimpres yang juga ulama kharismatik asal Kota Pekalongan tersebut hadir di Batang langsung menuju Masjid Agung Darul Muttaqim.
Usai menjalankan Salat Dzuhur, Habib Luthfi dalam mauidhoh hasanahnya mengatakan, kesempatan yang luar biasa kita berkumpul dalam kebinekaan. Masjid dan sarana tempat ibadah yang lain sebagai contoh perekat bangsa.
“Kerapatan terhadap saf di masjid, sebagai filosofi untuk saling menengok tetangga ke kanan dan ke kiri untuk saling tolong menolong dan membantu yang lemah,” katanya.
Ia mengatakan, jika tidak menginginkan Bangsa Indonesia pecah, maka harus memahami arti kebinekaan dengan memperkokoh kesatuan dan persatuan sebagai anak bangsa.
Sementara itu, Wihaji, Bupati Batang mengatakan bahwa Kebinekaan tidak hanya diungkapkan tetapi dipraktikkan. Habib Luthfi juga memberikan ketauladanan datang ke masjid, gereja dan tempat ibadah lain. Saat ini yang paling mahal harganya adalah persatuan dan kesatuan, terutama menyangkut masalah isu keagamaan.
Dalam safari kebinekaannya Habib Luthfi bersama Forkompimda, Tokoh Lintas Agama juga bersilaturahmi di Gereja Kristen Jawa Batang. Pendeta GKJ Batang Andi Agung P mengatakan, sebagai pemuka agama akan terus menerus membimbing jemaat untuk keserasian hidup bermasyarakat serta mampu menumbuhkan semangat dan saling mengasihi. Meskipun berbeda beda tetapi tetap satu. (AIP)