Dewan Pertimbangan Presiden

DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN

Sambutan dan Pengarahan Menteri Sekretaris Negara pada Pelantikan Pejabat Tinggi Pratama: Kementerian Sekretariat Negara Harus Menjadi Teladan bagi Kementerian/Lembaga

Senin (6/2) Kementerian Sekretariat Negara menyelenggarakan acara pelantikan tiga Pejabat Tinggi Pratama (Eselon II) di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara. Berbeda dengan pelantikan yang pernah dilakukan sebelumnya, pelantikan kali ini dihadiri oleh seluruh pejabat di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara yang bertempat di Gedung Krida Bhakti. Sesuai dengan Keputusan Menteri Sekretaris Negara Nomor 25 Tahun 2017 ketiga pejabat yang dilantik adalah Mohammad Siradj Parwito sebagai Asisten Deputi Hubungan Luar Negeri, Muhammad Iqbal sebagai Asisten Deputi Politik, Hukum dan Keamanan, dan Adhianti sebagai Asisten Deputi Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik. Para pejabat yang dilantik tersebut menempati posisi jabatan di Sekretariat Wakil Presiden.

Ketiga pejabat yang dilantik telah melalui proses seleksi terbuka yang diadakan oleh Kementerian Sekretariat Negara melalui Biro Sumber Daya Manusia, Deputi Administrasi Aparatur. “Saya ucapkan selamat kepada pejabat yang baru dilantik hari ini, selamat telah melalui seleksi terbuka. Seleksi terbuka ini sebagai salah satu wujud keterbukaan dari Kementerian Sekretariat Negara atas posisi jabatan yang masih belum terisi,” ujar Mensesneg.

Salah satu pejabat yang dilantik sebagai Pejabat Tinggi Pratama adalah Ibu Adhianti yang sebelumnya menduduki jabatan sebagai Kepala Bagian Perekonomian, Biro Data dan Informasi, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden. Ibu Adhianti merupakan salah satu pejabat yang pertama kali ditempatkan di Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden sejak Dewan Pertimbangan Presiden terbentuk pada tahun 2007. Tepatnya pada bulan April 2007 s.d. Februari 2008 sebagai Kepala Subbagian Keprotokolan dan Persidangan, Bagian Perlengkapan, Keprotokolan, dan Persidangan, Biro Umum. Kemudian promosi menjadi Kepala Bagian Perlengkapan, Keprotokolan, dan Persidangan, Biro Umum, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden pada bulan Februari 2008 s.d. Januari 2012 dan selanjutnya menjadi Kepala Bagian Perekonomian, Biro Data dan Informasi, Sekretariat Dewan Pertimbangan Presiden.

Dalam sambutannya Mensesneg mengucapkan terima kasih atas apresiasi kinerja yang dilakukan oleh seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara selama 2,5 tahun. “Terima kasih atas kinerja, inovasi dan kerja keras yang dihasilkan oleh para Bapak, Ibu selama 2,5 tahun ini,” kata Mensesneg.

Pada acara tersebut, Mensesneg tidak hanya memberikan sambutan, namun juga memberikan pengarahan kepada seluruh pejabat yang hadir. “Kementerian Sekretariat Negara mendapatkan perintah dari Presiden bahwa Kementerian Sekretariat Negara harus menjadi teladan bagi Kementerian/Lembaga yang lain”. Ujar Mensesneg.

Selain itu, harus menjadi teladan terhadap layanan kepada pimpinan, kepada masyarakat, lingkungan hidup, berusaha menggunakan energi baru terbarukan, semuanya itu butuh inovasi”. Kata Mensesneg.

Dalam acara tersebut, dimeriahkan pula dengan adanya pemberian apresiasi Inovasi Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2016 dengan berbagai kategori yang terbagi dalam beberapa aspek, yaitu pelayanan, digitalisasi, debirokratisasi, pemeliharaan lingkungan hidup, pengembangan sumber daya manusia, penguatan akuntabilitas, budaya, dan fasilitator inovasi.

Pemberian inovasi terbaik dalam kategori pelayanan jatuh kepada Biro Kerjasama Teknik Luar Negeri dengan inovasi SIMPEL (Sistem Informasi Perjalanan Dinas Luar Negeri), Badan Layanan Umum Gelora Bung Karno dengan Aplikasi LOVE GBK, dan Biro Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Sekretariat Militer Presiden dengan One Stop Service GTK.

Di kategori digitalisasi, pemberian inovasi terbaik jatuh kepada Biro Tata Usaha Kementerian Sekretariat Negara dengan SPDE (Sistem Informasi Disposisi Elektronik), Asisten Deputi Hubungan Lembaga Negara dan Daerah dengan SMART LAPAK (Sistem Monitoring Penanganan Surat dan Pelaporan Pelaksanaan Kegiatan), dan Asisten Deputi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Deputi bidang Perundang-Undangan dengan SIARPUU (Sistem Informasi, Analisis Rancangan Peraturan Perundang-undangan).

“SPDE kita menjadi The Best Practice Nasional dan digunakan oleh Kementerian dan Lembaga lain bahkan diterapkan secara nasional dan akan diambil alih oleh Kominfo,” jelas Menseseneg.

Tidak hanya inovasi, akan tetapi Kemensetneg telah melakukan debirokratisasi di beberapa aspek. “Debirokratisasi yang terjadi sekarang sebut saja dalam hal izin perjalanan dinas luar negeri, surat kuasa khusus Presiden, admin jabatan fungsional keahlian utama dan admin Pamen Pati TNI-Polri,” terang Mensesneg.

Dalam hal debirokratisasi, pemberian inovasi terbaik diberikan kepada Biro Administrasi Pejabat Pemerintahan dengan SIAPP (Sistem Informasi Administrasi Pejabat Pemerintahan), Biro Keuangan Sekretariat Negara dengan SIPP (Sistem Informasi Penghasilan Pegawai), dan Asisten Deputi Pengaduan Masyarakat dengan Monitoring Penanganan Pengaduan Masyarakat.

Selain itu, di bidang sistem informasi, kategori pemeliharaan lingkungan hidup sebagai inovasi terbaik juga diberikan kepada Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPK GBK) dengan Hutan Kota, Istana Kepresidenan Tampak Siring dengan Berkarya untuk Alam dan Tradisi Budaya Bali, dan Biro Umum Sekretariat Negara dengan Solarcell.

Pemberian inovasi terbaik juga diberikan kepada unit kerja dengan pengembangan Sumber Daya Manusia sebagai inovasi terbaik, dan penghargaan ini jatuh ke Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Kementerian dengan Integrated Human Resources Management, Pusat Pendidikan dan Pelatihan de-ngan Learning Management System PINTAR, dan Asisten Deputi Industri, Perdagangan, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dengan Morningtalk Setwapres.

Di penguatan akuntabilitas, inovasi terbaik jatuh kepada Biro Tata Usaha Sekretariat Kementerian Sekretariat Negara dengan Sistem Manajemen Arsip, Inspektorat Kementerian dengan SIGAP (Sistem Informasi Grafis Analisis Penyerapan), dan Istana Kepresidenan Bogor dengan Manajemen Koleksi Benda Seni.

Dalam kategori budaya, inovasi terbaik diberikan kepada Biro Protokol Sekretariat Presiden dengan Ragam Suguhan pada Upacara Peringatan HUT RI ke-71 dan Kirab Prosesi Penyambutan Tamu Negara, serta Biro Pengelolaan Istana dengan Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan 17:71 Goresan Juang Kemerdekaan.

Semua inovasi yang telah dilakukan tersebut di atas tidak lepas dari peran fasilitator inovasi. Oleh karena itu, Mensesneg memberikan penghargaan khusus kepada fasilitator inovasi yang diberikan kepada Biro Informasi dan Teknologi Sekretariat Kementerian Sekretariat Negara sebagai wujud terlaksananya sistem informasi yang telah digunakan di beberapa unit kerja Kementerian Sekretariat Negara. (AND)

Search